Pages

Sabtu, 27 September 2014

Piye Kabare?

"Gak bu, ini mungkin gejala tifus. Saya beri obat, kalau tidak sembuh selama 5 hari, tolong cek darah" kata dokter kepada nyokap gue
Gue mendengarnya hanya manggut-manggut. 
"Gue tifus lagi? Jangan sampai" gue berbicara sendiri di dalam hati.  
   Ya, selama gue gak hadir di blog, gue sakit dan selingkuh dengan wordpress (yang ternyata fiturnya lebih keren daripada blog. Maafkan saya blogspot). Gak sih gak selingkuh, cuma mendua dengan www.wordpressingmariamichelleangelica.wordpress.com . Website itu awalnya hanya sebatas tugas TIK, tapi gue kembangkan jadi seperti blog biasanya.

  Dan alasan tentang sakit itu, gue perjelas, 'Lebih baik sakit hati daripada sakit fisik'. Serius, kali ini itu sangat amat bener banget. Selama gue dihadiri oleh virus gaje akibat pergantian musim (menurut gue sih begitu), gue tidak bisa tidur terlalu larut dan tidur jam setengah sembilan malam. Itu yang membuat gue tidak selesai mengerjakan tugas sekolah dan belajar. Jadi, wahai guru-guru yang tercintah, harap maklum kalau belakangan ini nilai saya jadi turun ya, pak, bu.
Emang sih, bukan panas lama banget jangka waktunya, tapi tiba-tiba aja bisa panas, kemudian sehat lagi. Tiba-tiba bisa mual sendiri kalau lompat-lompat. Padahal biasanya 'kan gak.
Nih, sekarang gue lagi mual tingkat rendah (emang ada?) dan gak niat mempersiapkan diri untuk kawan-kawan drama, tugas les, dan lain sebagainya yang harus dikerjakan. Tapi, meskipun gue tidak rutin minum obat dan melanggar pantang makanan (karena ada pantang makan ice-cream. andd YOU CAN'T BUY HAPPINESS, BUT YOU CAN BUY ICE-CREAM THAT SAME KIND OF IT) gue lebih mendingan daripada sebelum ke dokter. Tapi efeknya ya itu, gak bisa bergadang. Okelah, terima aja.. rileks, rilekss~

  Gue juga baru pulang dari lomba kording (koran dinding) di Sanmar Cup. Bangga gue nulis 'gue lomba kording', karena menurut gue, biasanya yang dipilih untuk lomba kording itu biasanya 80% anak pinter, dan gue termasuk dari mereka...
20% yang gak pinter.
okefixsip (baca: oke-fix-sip)

Awalnya, guru gue memilih 5 anak, tetapi ketika TM (Technical Meeting) ketentuannya adalah 4 anak. Jadi sempat terjadi kontroversial siapa salah satu yang dikeluarin. Eda dengan berat hati memilih gue untuk tidak ikut karena gue tidak jago gambar (memang). Gue juga dengan berat hati menerima. Walau padahal, kording sedikit gambar daripada tulisannya. Tapi, Puji Tuhan Halleluya Alhamdullilah, guru gue menyelamatkan gue,
"Nanti yang isi siapa? Jangan semuanya yang jago gambar" kata bu Ami. 
Guepun seneng. Hore. Motong pelajaran, pergi melepas penat, tidak ikut pramuka, asik.
Tapi harapan tidak sesuai dengan realita, kita stress berat. Membuat kording 120x80 cm hanya dalam waktu 3 jam. Memang tidak sulit bagi mereka yang asal tempel. Sulit bagi kita yang dari dasar diajar ukuran-ukuran kording yang harus teliti, senti per senti. Dan ajaran tersebut terbawa hingga sekarang. STRESS BERAT.
"Eh gak selesai nih kayaknya" kata gue ketika menyadari waktu tinggal empat puluh lima menit lagi, dan setengah saja belum selesai.
"Au ahhh! 3 jam beginian!" lanjut Eda dengan kesal.  
 "Tapi kok mereka bisa selesai ya? Gue bingung" kata Iska, memperhatikan kelompok lain tiga per empat kordingnya sudah terisi saat waktu sudah menunjuk pukul 15.15 alias 45 menit lagi.
"Ya udah, ayo cepat cepat!" lanjut Iska yang sebenarnya motivasi itu gak berguna. 
"Woy woy.. Gambarin Pak Jokowi dong!" kata Eda kepada Nicole yang sedang sibuk juga.
 Gak lama, Nicole langsung menggambarkan Bapak Presiden kita di kolom Biografi. Tapi karena sudah bete karena waktunya gak cukup, hasilnya malah Jokowi jadi kurus tirus gak pernah makan dan aneh banget. Hidungnya panjang lebar sampai kebawah, pipinya ilang, jidatnya pendek, mata dengan tulang pipi tidak sesuai, dan itu lebih mirip orang mesir daripada orang Indonesia.
Sedangkan gue, sedang lancar menulis bagian IPTEK yang isinya sangat tidak jelas, lucu sih. Kurang lebih seperti ini:
"Teknologi terus berkembang, dan kini Iphone 6 plus hadir tak lama setelah Iphone 5 lahir. Namun, Iphone 6 plus tersebut dianggap gagal oleh banyak orang karena menghasilkan lengkungan bila diletakkan di saku celana depan. Tapi sadarkah kalian, bahwa teknologi menjauhkan yang dekat? Kita dapat bermusuhan akibat teknologi-teknologi itu.... (cerita tentang retaknya persahabatan dan munculnya persahabatan dari teknologi)"
Dan, pasti kalian bingung, ini IPTEK bahas tentang Iphone 6 atau persahabatan?
Anehlah intinya.

Kemudian, dengan bangga gue berdiri, melangkah ke karton kording gue dan ingin menempelnya. Gue sedikit berteriak,
"WATTTT DAAA"  
WATDAHELL, GUE SALAH NULIS! Seharusnya Vertikal, bukan Horizontal! Gue stress.
Iska melihatnya cuma tertawa dan dengan santai berkata,
"Udah, tulis lagi aja"
Gue lupa apa yang terjadi selanjutnya, yang jelas gue gak mau nulis IPTEK lagi. Gue nyerah.
 Eda dan NIcole juga sudah menyerah. 
"Ya.. Waktu tinggal 30 menit" kata petugas kording di ruang 9C itu 
 "Yayyaya. Bodo!" celoteh Eda yang terdengar jelas. Semua terdiam. 
Kelompok kording sekolah gue ketawa kencang dan mungkin sangat mengganggu. Apalagi, Nicole gak bisa berhenti ketawa. Rada serem sih.
"Kalau kata 82 (kelas gue dan Eda), RILEK RILEK (maksud: rileks)" kata Eda
"Waktu tinggal 15 menit, AH KECILLL!" lanjutnya meniru suara petugas dan menjawab suaranya sendiri. 
Pokoknya dan intinya, kita gak selesai dan yang kosong digambar asal. Seandainya saja diberi waktu 5 sampai 6 jam (lama yak) pasti kita bisa menjadi yang terbaik. Gue yakin banget,

Kita semua keluar dari ruang penyiksaan atau RODI ( KERJA PAKSA ) kording itu langsung terkapar dan menumpahkan segala kekesalan ke guru pendamping.
"BU NANTI ACARA KITA ADAKAN KORDING! WAKTUNYA DUA JAM! BIAR PUAS!" saut gue. 
Guru gue cuma ketawa dan mengepalkan tangan dan menjatuhkannya ke jidat gue. Gue stress. Dan gue karena lelah, gue bersandar di pundak guru gue. Udah kayak kakak-adek. Dan sejak itu gue sadar, bahu guru gue itu (kebetulan orangnya tinggi) nyaman buat tidur. HAHA.

  Sampai di bawah, gue disambut oleh lelaki berbadan besar dan tinggi, seperti orang overweight yang sedang diet, dan dietnya berhasil. Oh, dia teman dekat dari kelas dua SD gue yang bersekolah disitu:
"Gimana, menang gak nih?"
"YA GAK LAH! GILA 3 JAM DOANG"
Dia cuma ketawa dengan satu oktaf dibawah.

Kemudian kita saling bercerita. Namanya juga lama gak ketemu (padahal terakhir ketemu itu seminggu yang lalu). Tapi bosen juga liat muka dia mulu. Udah dari SD sekelas mulu, tiap kali liat atau ketemu alumni SD, pasti dia mulu.. dia mulu. Padahal, di lain sisi, gue punya temen deket juga yang sudah hampir 2 tahun sudah tak bertemu lagi.

"I'm Starting a New Life, But I Just Won't to say GOODBYE" *Kok jadi kangen masa-masa SD :? *