Pages

Rabu, 29 Januari 2014

True Facts

  Gila, udah lama gue gak buka blog atau memantaunya, tiba-tiba aja semua pada tau blog gue. Gue liat statistik pemirsa (pembaca) blog gue, ternyata jumlahnya  ga jauh beda. Lebih banyak pemirsa ketika SD Hohoho. Kalau ketika SMP, yang baca hanya guru dan kakak kelas. Ketika SD yang baca sampai ke orangtua murid. HAHA Stress ya. Mungkin karena ketika SD gue nulisnya lebih frontal dari pada SMP. Selain itu, gue juga gak bisa nulis seleluasa seperti pas SD. Karena ketika SD ga ada peraturan yang melarang siswa menggunakan media sosial untuk mengitimidasi sekolah, guru, teman maupun orangtua murid. Sedangkan di SMP ada peraturan begono. Itu peraturan tersadis untuk penulis menurut gue. Di SD gue bisa mengitimidasi satu kelas. Di SMP? Mati aja. Tapi sih, gak ada yang marah dan keberatan karena itu. Malah pada ketawa semua. Dan saat itu mulailah blog gue dikenal oleh semua teman dan orangtua murid. Mereka (temen SD) juga bilang "Mar, u jago banget nulisnya" . Gue gak setuju/kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Mengapa? Alasannya akan gue ulas di entri ini bersama dengan pernyataan-pernyataan salah lainnya:

Pernyataan salah pertama:
Maria itu jago banget nulis
Ini gossip yang salah. Gue gak jago nulis. Lu mesti lihat entri gue ketika bulan Juni 2012. Lu ga bakal ngerti. Gue sendiri juga gak ngerti maksudnya apa. Ketika gue kecil (pas TK) gue pernah buat cerita. Dan saat gue baca pada umur yang sudah lebih mengerti tentang bahasa, gue ketawa membacanya. Kalau tidak salah, isinya begini:
Mama dan Papa dan Koko dan Saya pergi jalan-jalan. Terus kita beli mainan. Papa dan Mama gak bolehin beli mainan. Koko dan Saya nangis.
-Tamat-
Emang. Gue gak bakat nulis sama sekali. Lalu, gue baca lagi diary gue pas kelas 1. Sayangnya, diary itu ilang. Tapi gue inget salah satunya tulisannya begini:
Hari ini mama ke Vienna. Aku , koko dan papa ditinggal. Aku sedih. Trus pas pagi-pagi mama dan papa bangunin aku buat anter mama ke bandara. Aku bangun trus sampai sana aku dada in mama trus aku pulang trus aku tidur lagi. -Tamat- 
Dengan tanda baca aneh atau WEIRD itu tetap saja pas kecil gue suka nulis. Memang sejak kecil gue suka baca (keturunan bokap) dan suka nulis. Bahkan saat gue belum bisa nulis alfabet dengan baik, gue menceritakan kegiatan gue dalam bentuk gambar. Yoi. Kayak zaman sejarah gitu. Kece yega. Kalau kalian pengen liat tulisan aib gue, bisa dilihat entri 2012 atau gak di facebook. Dulu sebelum gue nulis blog, gue nulis di facebook. Aneh banget kan? Tapi gue gak ada niat buat ngehapusnya. Biarlah itu menjadi kenangan indah (?)
  Gue juga gak bisa buat cerpen (cerita pendek). Kalau gue nulis cerpen, bukan cerpen lagi. Tapi Cerpan (cerita Panjang) #EmangAdaYah? HAHA


 Pernyataan kedua:
 Maria itu pintar
  Nay. Saya tidak pintar kawanz. Kalau pintar gue itu gak sekolah. Dan gue udah bisa kayak Einstein. Gue juga tidak bisa memakai otak gue secara maximal. Bahkan, kalau otak kiri dan kanan gue diasah sekaligus (misal: main piano) , gue bisa pusing ringan. Gue dengerin ceramah tentang perkembangan pendidikan atau diajarin pelajaran yang ribet banget gue juga bisa pusing. Karena gue paling gak suka itu hanya menggunakan telinga untuk mendapat informasi. Kalau cuma telinga, gue gak kuat alias mabok. Makanya, nilai Listening English lebih jelek (sangat jelek bahkan) daripada speaking English. Kadang kalau guru ngejelasin gue gak serius. Karena guru di sekolah gue itu bermacam-macam. Dan kalau guru yang ngejelasin...
  yang Bacotnya banyak banget, gue pasti duduknya merosot kebawah. Itu tandanya gue bosen
  yang Nulisnya banyak banget, gue pasti maju kedepan, duduk dilantai. Itu tandanya gue gak keliatan
  yang Ngejelasinnya sambil nulis, gue pasti dengerin dengan seksama. Karena gue mampu konsentrasi kalau       menggunakan indera mata dan telinga sekaligus. Gue lebih nangkep. Begitu
  Kalau menjelaskan berdasarkan buku dan kita tinggal stabilo, nah ini pasti gue meratiin banget. Ini cara belajar di sekolah SD gue dulu. Dan gue udah pw sama cara belajar yang ini.

Selain itu, untuk membuktikan gue itu gak jenius, gue itu bolot. Hanya saja banyak yang gak nyadar. Gue juga baru afal perkalian keseluruhannya ketika kelas 6. Yups, gue sulit afal tanggal/tahun/apapun itu yang merupakan angka.

 
Pernyataan ketiga:
Maria itu pinter di pelajaran Bahasa Indonesia
  Ini fakta yang sangat amat salah. Nilai ulangan harian B.I gue gak bagus. Bahkan kadang remed. Lagipula bagi gue itu teori-teori bahasa Indonesia itu gak penting. Gue lebih suka belajar bahasa Indonesia itu dari pengalaman atau membaca novel/majalah Bobo. Palingan cuma beberapa teori saja yang gue suka. Jurnalistik aja gue sering dapet nilai jelek. HAHA...


Pernyataan keempat:
Blog Maria epic (keren)
   Kata kakak kelas sih begitu. Tapi itu juga sesuatu hal yang salah. Ini blog gue sederhana banget. Bagusan itu blog gue yang dulu ketika SD. Dulu, ada widget jam analog berbentuk bulat dan berwarna pink. Di jam analog ini juga terdapat gambar Spongebob. Kece banget deh.. Selain itu juga terdapat blog viewer. Dan widget yang paling kece itu adalah widget hamster. Jadi pembaca blog gue kalau udah bosen baca cerita-cerita gajelas, lu bisa bermain dengan hamster super unyu ini. Lu bisa kasih makanan dan bisa lu ajak main. Selain itu, ada juga widget radio 98,7 gen FM. Jadi sambil membaca, sambil denger radio.
  Dulu juga ketika liburan kelas 6, gue sempat iseng-iseng ganti templete (tampilan) menjadi Winnie The Pooh. Hahaha.. Kece badai blognya waktu itu. Sayangnya letak tulisannya jadi ancur. Dan ketika gue ingin membenarkan itu, gue asal klik, jadinya malah semua widget gue hilang. Font dulu yg kece (alay sih lebih tepatnya) jadi biasa aja. Dan ini permanen (begini terus aja bentuk blog gue).

Sayang banget ya gaiz :<


 

Sabtu, 11 Januari 2014

Puberty Doing It Right


  Banyak temen main gue ketika TK atau SD, sudah besar dan kadang gue butuh waktu 2 menit atau lebih untuk menyadari bahwa itu dia, temen TK atau SD gue. (iya, gue emang bolot) Dia yg sudah bertumbuh besar layaknya orang normal lainnya.

  Pernah waktu itu, gue pulang dari Gereja. Biasalah anak sehat getoh, selalu jalan kaki dari Gereja menuju rumah. Saat itu gue jalan bersama nyokap dan koko gue. Kebetulan juga, hari itu Minggu siang. Waktu dimana orang-orang pergi jalan-jalan keluar rumah.
Eh, ketemu Mul (nama orang. Fyi: anaknya supir gue. Terakhir kali sang supir ini berkerja, saat gue kelas 3. Berarti, saat anaknya kelas 4. Berarti skrg kelas 8. KALAU dia naik kelas terus). Koko gue sadar itu Mul. Tapi, gue butuh beberapa menit untuk menyadari itu.
Bayangin aja, dulu ketika main-- kelas 4, dia lebih pendek dari gue. Skrg, dia tinggi banget.

  Gue mengakui, gue itu bolot atau telmi (telat mikir). Tapi, separah-parahnya kebolotan gue, masih parahan ini:

  Ketika tanggal 2-4 Januari, gue mengikuti retret Misdinar --yg membantu pastor saat misa--. Banyak yang tidak gue kenal di retret itu karena banyak sekali anak misdinar yang baru dilantik. Tapi pasti gue ber-gahaoel dengan siapa aja #asik.
  Saat dibagi kelompok, gue mendapat kelompok 4. Yang beranggota Alvin, Agnes, Keiko, Gue, dan Vico. Gue kenal Agnes dan Keiko. Tapi gue gak kenal Alvin dan Vico. Gue fikir mereka anak baru. Dan pertama kali gue liat Vico-- kelas 8, gue inget Vico temen main koko gue dulu. Muka Vico temen lama koko gue, dengan Vico yang ini, memiliki kemiripan. Tapi gue tidak ada fikiran kalau itu Vico, temen lama koko gue yang sudah besar (bolot kan?) Ya sudah. Gue ga fikir apa-apa tentang Vico. Dan selama retret itu gue ngobrol sama Vico, selalu menganggap bahwa dia orang yg baru gue kenal atau orang yg baru gue liat. Gak ada fikiran dia itu Vico temen lama koko gue yang sudah remaja atau sudah mengalami pubertas--terlihat ada sedikit kumis dan suara memberat--
Dan ketika misdinar yang ikut retret berkumpul lagi, bersama orangtuanya, gue liat orangtua yang anaknya merupakan teman main koko gue ketika kecil, ya, itu orangtuanya VICO. Orangtua kan mukanya gitu-gitu aja. Jadi pasti gue masih mengenalnya. Tapi gue fikir, sepertinya selama retret, gue gak liat anaknya. 2 menit berlalu, 3 menit berlalu.. Gue baru nyadar orang yang ikut retret yang memiliki nama VICO ITU CUMA SATU. DIA, YANG SATU KELOMPOK SAMA GUE! Maigat bolot bgt gue.

Gila kan, selama 3 hari itu gue gak menyadari atau kefikiran itu Vico, teman main koko gue yang dulu. Pantesan aja mirip.

Yesh, I'm so Bolot.