Pages

Sabtu, 11 Januari 2014

Puberty Doing It Right


  Banyak temen main gue ketika TK atau SD, sudah besar dan kadang gue butuh waktu 2 menit atau lebih untuk menyadari bahwa itu dia, temen TK atau SD gue. (iya, gue emang bolot) Dia yg sudah bertumbuh besar layaknya orang normal lainnya.

  Pernah waktu itu, gue pulang dari Gereja. Biasalah anak sehat getoh, selalu jalan kaki dari Gereja menuju rumah. Saat itu gue jalan bersama nyokap dan koko gue. Kebetulan juga, hari itu Minggu siang. Waktu dimana orang-orang pergi jalan-jalan keluar rumah.
Eh, ketemu Mul (nama orang. Fyi: anaknya supir gue. Terakhir kali sang supir ini berkerja, saat gue kelas 3. Berarti, saat anaknya kelas 4. Berarti skrg kelas 8. KALAU dia naik kelas terus). Koko gue sadar itu Mul. Tapi, gue butuh beberapa menit untuk menyadari itu.
Bayangin aja, dulu ketika main-- kelas 4, dia lebih pendek dari gue. Skrg, dia tinggi banget.

  Gue mengakui, gue itu bolot atau telmi (telat mikir). Tapi, separah-parahnya kebolotan gue, masih parahan ini:

  Ketika tanggal 2-4 Januari, gue mengikuti retret Misdinar --yg membantu pastor saat misa--. Banyak yang tidak gue kenal di retret itu karena banyak sekali anak misdinar yang baru dilantik. Tapi pasti gue ber-gahaoel dengan siapa aja #asik.
  Saat dibagi kelompok, gue mendapat kelompok 4. Yang beranggota Alvin, Agnes, Keiko, Gue, dan Vico. Gue kenal Agnes dan Keiko. Tapi gue gak kenal Alvin dan Vico. Gue fikir mereka anak baru. Dan pertama kali gue liat Vico-- kelas 8, gue inget Vico temen main koko gue dulu. Muka Vico temen lama koko gue, dengan Vico yang ini, memiliki kemiripan. Tapi gue tidak ada fikiran kalau itu Vico, temen lama koko gue yang sudah besar (bolot kan?) Ya sudah. Gue ga fikir apa-apa tentang Vico. Dan selama retret itu gue ngobrol sama Vico, selalu menganggap bahwa dia orang yg baru gue kenal atau orang yg baru gue liat. Gak ada fikiran dia itu Vico temen lama koko gue yang sudah remaja atau sudah mengalami pubertas--terlihat ada sedikit kumis dan suara memberat--
Dan ketika misdinar yang ikut retret berkumpul lagi, bersama orangtuanya, gue liat orangtua yang anaknya merupakan teman main koko gue ketika kecil, ya, itu orangtuanya VICO. Orangtua kan mukanya gitu-gitu aja. Jadi pasti gue masih mengenalnya. Tapi gue fikir, sepertinya selama retret, gue gak liat anaknya. 2 menit berlalu, 3 menit berlalu.. Gue baru nyadar orang yang ikut retret yang memiliki nama VICO ITU CUMA SATU. DIA, YANG SATU KELOMPOK SAMA GUE! Maigat bolot bgt gue.

Gila kan, selama 3 hari itu gue gak menyadari atau kefikiran itu Vico, teman main koko gue yang dulu. Pantesan aja mirip.

Yesh, I'm so Bolot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar