Banyak orang yang
berkata bahwa film Stand By Me itu
sedih banget, mengharukan. Ada juga yang bilang filmnya itu biasa saja, tidak
mengharukan. Tetapi ‘kan perasaan orang beda-beda, bisa aja gue nanti nangis,
bisa aja nanti pipi gue kering, bisa aja nanti gue ngorok, bisa aja nanti gue
kentut, bisa aja nanti gue berak, bisa aja nanti gue pipis, bisa aja nanti gue
pingsan, bisa aja nanti gue amnesia, bisa aja.. bisa aja.. bisa aja gue ketemu
Raditya Dika *eh...
Ya, tapi kita
buktikan saja nanti ketika gue nonton filmnya hasil traktiran temen gue, Cindy
yang berulang tahun ke 13 tahun. Awalnya gue gak bisa, karena sabtu ini (meski
udah libur) gue sibuk banget, karena menjelang natal: latihan disana-sini, les
yang belum libur juga, dan lain-lain. Seandainya kalau gue mengikuti semua
kegiatan itu, maka gue akan terus beraktivitas dengan itu semua dari pukul satu
siang sampai pukul sembilan malam nonstop. Jadi, guepun bingung, pilih latihan
sana-sini, atau ulang tahun temen gue yang katanya tiket nontonnya udah
dibeliin. Kalau gue gak latihan dan les, beh, udah berapa kali gue gak latihan
dan les..Kalau gue gak ikut ulang tahun temen gue ini, gak enak banget. Dia
udah beli, terus dia ngerengek-rengek gue harus ikut.
“Ikut, kaga, ikut,
kaga” seru gue dengan jari yang ditutup satu-per satu.
Tapi tetap aja gue
masih labil, meski sudah dibantu oleh jari-jari- anti tilang kesayangan
gue. Jadi, akhirnya gue tanyalah kepada orang yang paling gue sayang melebihi
sayang gue dengan jari-jari gue *eak, yaitu Nyokap gue! Biasanya doi itu perkataanya selalu membawa hoki.
“Ya sudah gakpapa,
kamu ikut ulangtahun Cindy aja. Gakpapa kok” katanya singkat yang membuat anak
bungsunya (gue) seneng banget. Pilihan ini mungkin tepat, bahkan sangat tepat.
Singkat cerita,
kita sampailah ke bioskop menonton Stand
By Me. Walau beberapa leluconnya bagi gue gak begitu lucu (gue gak ketawa.
Cuma senyum doang, atau bahkan gak ketawa disaat oranglain ketawa). Tetapi
ketika menuju klimaks dan penyelesaian filmnya... saat Dora to ~ the Emon atau DoraEmon (Dora si
Jail dan Emon si....*isi sendiri*) mau pergi ninggalin Nobita.....
Gak kok, gue gak
nangis.
IYA GUE GAK NANGIS KOK.
GAK.
KAGAK, GUE GAK NANGIS *mata kedip kedip*
KAGAK, GUE GAK NANGIS *mata kedip kedip*
Cuma aja ada orang yang ngiris bawang di dalem bioskop.
Kayaknya bawangnya segentong deh. Mungkin karena ruang bioskop itu gelap,
jadinya gak ketahuan tuh pelaku yang ngiris bawang siapa. Intinya, GUE GAK
NANGIS *mata kedipkedip*
Tapi di entri kali ini, gue gak mau ceritain tentang Stand By Me Doraemon. Gue mau ceritain
ini:
Saat itu gue masih di pusat pembelanjaan atau mall, pukul 18.00 tepat. Setelah keluar
dari bioskop gue dan teman-teman gue langsung ‘pecah’ alias sudah tidak menjadi
satu kesatuan. Ada yang pergi entah kemana, ada yang masih menguntit ‘Cewe
Ultah’. Sedangkan anak aneh (baca: gue), Thea, Nicole, dan ‘’’’’temen
cowonya’’’’’’ Nicole asal planet lain langsung pergi ke acara Black Christmas yang dibuat oleh Bazaar
Jakarta apalah itu, dan saat itu juga, detik itu juga mereka mengundang INDOVIDGRAM,
ma prennn! Udah dari kapan tau gue tahu ini. Tetapi gue gak begitu banyak
berharap karena gue yakin, pasti rame banget. Jadi lebih baik gak kegeeran
daripada nanti PHP (karena gak bisa selfie bareng mereka).
Guepun berjalan bersama Thea mencari dimana acara Natal
Hitam itu (Nicole dan ‘’’’’’temen cowonya’’’’’ itu berjalan berduaan). Makin
dekat dengan acara itu, kaki gue makin gemetaran. Gue juga ngerasa ‘something gonna be happen’.
DAN SESAMPAINYA DI ACARA ‘HITAM’ ITU *jeng jeng jenggggggg*,
gue melihat LCD. Entah kenapa sampai sana kita liatnya malah
Chandra Liow. MAIGAT. Gue sama Nicole (yang udah sampai disitu, bersama doinya itu) langsung fansgirling. Orang yang tadinya hanya
kita liat dibalik layar kaca, sekarang tepat ada di depan mata gue. DI DEPAN
MATA GUE INI. Tanpa tahu malu, kitapun langsung cari cara paling keren untuk
selfie banreng mereka.
“Waktu untuk selfie tinggal empat menit lagi” teriak Chandra
Liow, salah satu anggota INDOVIDGRAM yang jago nge-beat box.
Kita baru dateng dan gak ngerti apa-apa. Mungkin empat menit
itu waktu untuk selfie dengan mereka. Tetapi kok malah dikit yang mau foto
bareng mereka. “Bodolah” pikir gue.
Makin dekat dengan jarak mereka, makin kaki gue gemetar. Gue
salting banget. Belum apa-apa, gue udah kesandung ke depan mereka. Tetapi
mereka sih cuek-cuek aja, baguslah, jadi orang gak begitu ngelihat ke gue.
Orang pertama yang gue ajak selfie adalah Ardinhai. Gue dan
kedua teman gue (satu lagi yg cowo, ‘’’’’temennya Nicole’’’’’ gak ikut. Dia gak
ngerti apa-apa) dengan seenak udelnya selfie dengan semua indovidgram. Ketika
gue mau selfie sama Marlo Ernesto, dia langsung nanya (dalam keadaan mik, jadi
kedengaran seluruh penjuru GI *?)
![]() |
DAT MARLO'S FACE |
“Ini video atau foto ini?” tanya Marlo
“Ini foto” salah satu dari mereka menjawab.
“INI VIDEO WOI. INI VIDEO” lanjutnya dengan nada
tinggi-alla-dia-yang-lucu-tapi-ngeselin
“OKE OKE. VIDEO” gue juga gak tau malu banget, ngomong gitu
di depan mereka. Guepun menyalakan video. Gue itu bukan anak indovid yang
menghasilkan karya video, fyi: gue gak ada alat yang cukup untuk menghasilkan
karya itu. Jadi gue gak bsa mikir apa-apa, gue harus video apa. Bercampur gue
yang udah bener-bener fansgirling
ditengah mereka.
Kita bener-bener gak bisa seratus persen menggunakan video
karena ini cukup rame, anglenya kurang pas, ditambah gue kontet dan kami itu
satu-satunya anak kecil yang dateng di acara itu. Saking kebanyakan selfie,
salah satu dari mereka langsung ngomong menyindir lucu kami,
“Ini jadinya IndoFotGram nih..”
Kita yang sadar itu, Cuma ketawa gaje dan langsung menyingkir
dari peradaban mereka.
Saat itu gue itu udah
kayak: pesut terdampar yang salting menghadapi udara di luar air. Tetapi pesut
yang seksi, pastinya *eh.
Kemudian gue benar-benar menyingkir ketika mereka
bilang waktu empat menit itu sudah habis dan juga karena keharusan ber-video
disini, bukan ber-foto-foto-ria. Kisahnya, gue di samping stage yang dipenuhi oleh
crew, dan Kevin Anggara serta teman-temannya juga si gendut dari duo harbatah
(gue gak tau namanya siapa).
Mereka (para
Indovidgram) segera melaksanakan acara ini, yaitu Selfievidgram, apalah itu
(sejenis atau memang kontes selfie). Gue dan teman-teman gue cuma melongo
bingung melihat kontes selfie yang ada. Kita gak tau apa-apa, men! Gue udah minta untuk ‘mending
keluar aja dari sini’ karena rame banget, desak-desakan, dan gabut banget, gak
ngerti apa-apa. Dan bagi gue selfie dengan anggota-anggota indovidgram itu
sudah cukup. Tapi ternyata ajakan itu ditolak mentah-mentah. Gak bagi Thea dan Nicole,
mereka masih belum puas, sedangkan ‘’’’’’temennya Nicole’’’’’’ ikutin Nicole
aja. Yodah, daripada berdiam diri, mending gue selfie sama pacarnya Chandra dan
teman pacarnya Chandra yang awalnya gue kira mereka itu produsernya Indovidgram.
Karena selfie dengan indovidgram doang sudah terlalu mainstream.
Di sini yang
paling banyak bacot Cuma Ardinhay, Chandra, Marlo. Yang lainnya sedikit pasif,
walau gilanya masih ada. Di samping juga ada Aulion. Pastilah gue ajak selfie
dan sok-sok deket sama doi.
“Kak, kakak
videonya bagus banget!!! Stopmonya juga! Apalagi yang satu itu...” kata gue.
Emang, dari sekian banyak anggota indovidgram, satu-satunya yang paling gue
suka itu Aulion.
“Hahaha.. Makasih
banyak...” jawab dia sembari tersenyum (maksa).
![]() |
Di atas kepala Aulion macam turun malaikat dari surga. |
Kemudian doi
pergi. Gue jadi kayak jomblo yang ada di malam mingguan. Tetapi gue menghargai
itu. Setidaknya dia mau gue ajak foto dan sudah tersenyum.
Tambah gabut kita.
Terus berusaha menjadi yang ditengah penonton, siapa tahu anglenya pas buat
foto/video. Dan ternyata, sama aja. Bahkan tambah parah, desak-desakkan banget.
Hasil fotopun goyang dombret, dan guepun kalau ngevideo, goyang mulu,
tidak nyaman untuk dinikmati.
Sesuatu yang jelek
pasti ada bagusnya. Yap, dan bagusnya adalah gue ada di video mereka ‘WE ARE..
INDOVIDGRAM!’. Buruknya adalah: gue pendek. Saat gue coba berdiri di kursi, gue
jatuh. Dua kali. Jadi mungkin kalian liat ada anak yang coba berdiri, tapi
gagal, maka itulah gue. Tambah buruknya lagi adalah: mereka gak mau upload ini
di instagram, dahell.
PETJAH! Oke,
akhirnya setelah selesai semua, semuanya pada nyerbu kedepan untuk selfie
dengan mereka semua. Sedangkan gue ke samping panggung lagi buat video yang
ngeselin.
“Hai kita lagi
bersama indovigram, dan ini ada Kevin di belakang panggung” sambil mengarah ke
Kevin. Mukanyapun langsung sedikit masam. HAHA. CAKEP. Karena tadi dibilangnya
ini video, yo wes.. Gue kerjain lagi aja si Kevin yang sedikit banget yang mau
selfie sama dia..
“Kak, kak, kak..
Selfie yuk” perintah gue.
Diapun nyengir
alla dia jika difoto.
Gue selfie? NO.
GUE VIDEO.
Temen gue yang
ikut selfie langsung nyadar..
“Mar, kayaknya ini
video deh bukan foto”
Guepun ketawa, dan
segera memberhentikan video ini. Kevin liatnya ya kayak biasa-biasa aja. Bahkan
dia diem doang, gak komentar – gak seperti yang gue harapkan ke dia untuk
berkomentar, apa kek. Terus selanjutnya masih di korban yang sama, Kevin
Anggara. Gue SKSD (sok kenal sok deket) banget sama dia, tujuannya adalah: ‘ayo
ngelucu secara live’. Tapi ternyata gue gagal melaksanakan tujuan gue. Dia Cuma
manggut-manggut, dan gak sebacot yang gue pikir. Setelah banyak ngebacot
sama Kepin, guepun akhirnya menyadari kalau ini lebih ke SKSD daripada mancing dia
ngelawak, jadiiiii.....yodahlah, mundur, dan yah begitulah.
Dan dari sekian
banyak indovidgram, Cuma ada satu yang belum gue selfiein. Yaitu DEVINA AURELL! Selain Aulion, gue juga suka sama
kak Devina yang freak lucu-lucu gaje gitu. Cuma sama Devina doang gue selfienya
sampe lima kali. Dia itu asik banget ternyata! Dari sekian banyak indoviders
yang gue amatin sih, Devina doang yang kelihatannya emang dari lahir abnormal
alias emang aslinya freak begini. Gue pikir Devina itu tinggi (gue gak bohong.
Di foto dan video dia keliatannya tinggi), ternyata gak. Tingginya se-gue
gitulah. Karena dari itulah, gue puji dia...
“Kakak tinggi
banget! Bener-bener tinggi!” puji gue kepada Devina Freak itu
“MAKASIH BANGET!
Kamu itu orang pertama yang bilang aku tinggi!” dia ternyata senang kalau
dipuji begitu. Temen-temen gue dibelakang pada ketawa cekikikan.
Tiba-tiba Bena
langsung nyamber:
“HAH DIA TINGGI?
WUU.. TINGGI BANGET!” bales Bena sambil jinjit didepan Devina dan Vendryana
yang juga pengen dipuji..
Vendryana pun juga
‘menghina’ hal yang sama ke Devina. Devinapun mulai deh freaknya.
“Dia iri sama
kakaknya” denger kata-kata itu gue nyengir ketawa.
“Sini dek, sini”
kata Devina sembari meluk Vendryana.
Gue yang
menyaksikan momen itu tanpa memegang hape langsung berkata:
“TUNGGU! Jangan
lepas dulu! LAGI! Mau di foto dulu!” seru gue
Merekapun
berpelukan lagi. Mesra pake banget.
Gue fotolah mereka
dengan hape temen gue itu. Gue gak begitu kepikiran untuk mengvideokan mereka.
#Gue_Ini_Masih_Anak_Fotografi_Belum_anak_video. Eh lupadeng, gue ngevideo apa
kaga ya. Intinya, luculah mereka.. Setidaknya gue melihat aksi indovidgram
secara live. Ini dia maksud gue untuk ber-sksd.
Gak lama, ada
Chandra Liow lewat. Meski udah selfie bareng, guepun ajak lagi untuk berselfie.
Dia harus nunduk banget karena gue pendek banget. Gue cuma sedadanya dia. Kalo
gue peluk juga palingan yang gue liat Cuma keteknya doang -> menjadi alasan
kenapa gue gak peluk dia dan anak-anak indoviders lainnya. Guepun memuji dia..
“Kak, kakak pendek
banget ya. Uh, pendek banget!” puji gue.
“Oh makasih
pujiannya! Makasih banget” jawabnya dengan nada-nada khas dia.
“PENDEK!” seru gue
lagi
“MAKASIH PUJIAN
PENDEKNYA” jawab doi sambil keluar dari kerumunan sehingga tinggal terlihat
punggungnya saja.
Jadi gue masih
disini, bersama Kevin dan teman-temannya. Modus lagi lah tentunya..
“Oh iya, kita gak
bisa lewat sana. Kita harus muter”
“Ikut kita aja
kak” modus gue.
Dia Cuma tersenyum
tipis. Kayaknya dia bukan kayak tipe Devina dan yang lain ...
Ahsu..dahlah.
Ahsu..dahlah.
Kemudian setelah
gue, Thea, Nicole dan ‘’’’’’teman Nicole’’’’’ itu keluar, gue bilang ke Thea
kalau gue itu seneng banget, dll. Demikian juga si Thea. Si Nicole? Oh, dia
berduaan lagi. Gue bener-bener gak akan melupakan ini (maksudnya momen ini.
Bukan momennya Nicole dan ‘’’’’temen Nicole’’’’’). Guepun berjanji untuk
membelikan Thea eskrim tahun depan sebagai tanda terimakasih gue karena semua
selfie ini itu pake hape dia! Seandainya gak ada dia, gue mungkin kerepotan
bagi dua sama Nicole. Dia juga gak keberatan gue pinjem hapenya. Dia malah
seneng banget, berkat gue ajak dia kesini dia jadi bisa ketemu komunitas anak
muda kreatif ini :D
Waktu sudah
menunjukkan pukul tujuh kurang, gue harus pulang. Gue udah dijemput nyokap gue.
Selama diperjalananpun gue ceritakan tentang momen seru ini, walaupun nyokap
gue gak kenal komunitas Indovidgram ini. Tapi gue tetep ceritain panjang kali lebar.
Ditengah
asik-asiknya cerita, ditengah beceknya jalanan, gue baru inget: GUE LUPA
NAGIHIN FOTO SAMA AULION! (fyi: waktu itu Aulion via Instagramnya pernah bilang
kalau dia bakal bagiin foto-foto hasil stopmotion terakhir dia. Kita tinggal
naggihin aja, tapi..)
Guepun menyesal
dan menganggap itu takdir. Y..asu..dahlah.
-----------
Ketika gue nulis ini, gue sadar mereka itu perkumpulan video, bukan perkumpulan tulisan. Jadi, setelah gue pikir-pikir, kenapa gak gue buat perkumpulan tulisan kayak mereka gitu...
IndoWriteGram?
IndoWriteGram . Common' kita gak bisa nulis cerita panjang lebar di Instagram! Maka hapus gramnya.
IndoWrite? terlalu luas.
IndoWriteBlog? Maksa banget.
Canda. Gue gak niat buat komunitas sekeren mereka. Gue sibuk sekolah #alibibanget. Mereka hebatlah, intinya! #Muji #BiasanyaKalauMuji_PASTI_adamaunya