Pages

Kamis, 13 Oktober 2016

Cerita Mistis Sekolah

  Semua sekolah pasti punya cerita mistis. Dan yang paling best seller itu cerita mistis kalau sekolahnya itu bekas rumah sakit, bekas kamar jenazah, bekas kuburan, dan lain-lain. Apalagi Mr. Gepeng, kalau belum kenal, mungkin lu agak ansos dengan setan HAHA. Nah tapi beda dengan sekolah gue yang satu ini. Lu gak bisa ngomong ini bekas kuburan dan lain-lain soalnya sejarah sekolah gue itu jelas dan emang karena sudah ada pas masih jaman kolonial Belanda. Gue gak tahu persisnya kapan, yang jelas sekolah gue itu didirikan oleh suster Belanda. Dan kalau gue gak salah menafsirkan, bahkan di buku  "Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer" karangan Pramoedya, pernah menyebutkan sekolah gue walaupun tidak secara langsung. Intinya sekolah gue itu udah lamaaaaaaaaaaa banget berdiri dan beroperasinya. 

Semakin lama, semakin banyak juga (cerita) mistisnya.

Sama kayak pacaran terlalu lama. Semakin lama (pacaran), nanti kalau putus semakin banyak juga mistisnya. Semakin menghantui. 

Ya tapi kali ini gue gak akan cerita tentang perkara hati. Kali ini kita ngomong perkara setan (?) yang ada di dalam sekolah gue yang bahkan kata Ryo (baca entri: Sarinah- Fatahillah- Ancol), bocah petualang yang bisa ngeliat, kalau di sekolah SMA gue ini emang banyak anunya (Baca: SETAN. Bukan . . . ). Temen-temen gue yang udah dipenjara di sekolah itu lebih lama daripada gue juga mengatakan hal yang sama. Tapi yaaa wajar-wajar aja. Di sekolah SMP gue juga begitu, tapi gue santai-santai aja, gak mistis-mistis amat. Orang aja yang kadang ngomongnya terlalu dramatis. 

  Tapi entah kenapa kayaknya di sekolah SMA gue ini gak bisa dibilang terlalu dramatis deh, kayaknya..
beneran ada. 

dan. . .


banyak!

  . . . krik...krik. 

  Ini gue baru masuk tiga bulan di SMA udah banyak banget cerita yang gak perlu gue gali mencari tahu, datang dengan sendirinya. Bukan dari temen, melainkan dari guru. Entah emang beneran ada atau jangan-jangan guru-guru gue itu penyihir, atau jangan-jangan sekolah gue ada platform 9 3/4 dan ternyata sekolah gue bekerja sama dengan hogwarts. No one knows. 

   Yha balik ke topik.

  Gue lupa berawal dari mana sampai akhirnya kelas gue dan guru itu membahas topik ini. Intinya dia bercerita gini, 
  
  Pernah suatu kali dia mengajar di kelas 11. Saat dia mengajar dia ngerasa ada anak kecil yang nyolek dia berkali-kali. Sadar ada, doi langsung ngomong, 
"Udah kamu duduk perhatiin di pojok situ ya" katanya sambil nunjuk pojok.
  Seisi kelas 11 yang lagi diajar langsung bingung, loh ni guru ngomong ke siapa. Padahal gak ada yang di depan selain dia.

  Sadar biar gak dicap guru gila, dia menjelaskan, "Oh gak tadi ada yang mau ikut belajar"

  Dan gak sampai situ aja. Kata dia juga ada di salah satu kelas yang selalu melebihkan satu bangku. Karena ada yang mau ikut belajar. Semua berawal dari saat pembagian buku atau apa gitu beberapa tahun yang lalu. Pas sebelum dibagiin terhitungnya pas sejumlah dengan seisi kelas. Tapi pas dibagiin pasti kurang satu. Begitu terus berkali-kali. Jadi setiap kali di kelas itu, ya mau gak mau lebihin satu buat dia dari alam sana

serem ga tuh.
Kurang mistis? 
Guru gue yang lain menambahkan kemistisan sekolah gue...

Di lantai yang sekarang menjadi ruang-ruang kelas SMA konon merupakan asrama. Jadi ada beberapa ruang yang punya pintu (tapi sekarang dikunci) dan bisa nyebrang ke kelas lain. Nah diantara itu ada sebuah ruang kalo di hotel-hotel sekarang sebutnya Information center. Dia itu ada meja resepsionisnya dan ada tangga dibawah meja resepsionisnya. Sekarang jadi ruang Seni yang jarang digunakan. Dan tangganya gak tau menuju kemana, yang jelas gak pernah dipakai dan pager menuju tangga yang mengarah kebawah ini dikunci. Kalau kata kakak kelas, ruang Seni lama kelamaan sih jadi tempat taruh barang-barang kebutuhan dekor kalau lagi ada acara sekolah doang. Jarang kita masuk ke dalam untuk melakukan tugas di dalam ruang itu. Dan kebetulan kemarin gue kesana bersama teman-teman gue untuk membantu dekor untuk program besar sekolah nanti. Ini momen pertama masuk ke ruangan seni --yang gue gak tau mistis apa gak.

  Saat dibuka, guru seni gue dengan nada-kayak-gak-terjadi-apa-apa ngomong santai,
  "Disini itu ada dua penjaga"
Gue bingung.. Dua penjaga?
  "Ada dua anak kecil yang selalu jaga ruangan ini. Ada di dekat tangga..
  "Jadi non kalau ngomong harus hati-hati"
Gue baru ngeh. 

  Dan saat gue memasuki ruangan seni yang lembap karena gak ada AC itu, gue juga merasakan hawa yang beda. 11-12 kayak fatahillah. Lampu remang-remang, lantai masih kayu apalah itu, lembap, dan cuma ada sebuah kipas angin biar adem. Hm..

Kurang mistis?
Masih banyak guru gue yang menambahkan kemistisan sekolah gue. Tenang aja cerita gue terkumpul banyak.

  Ini diceritakan dari karyawan dan diceritakan kembali oleh guru gue saat belajar animisme-dinamisme.

"Siapa disini yang tidak percaya adanya roh?" tanya guru gue.
Doi gak nanya siapa yang gak percaya Tuhan. Tapi nanya siapa yang ga percaya adanya roh.

Jelas gak ada yang tunjuk tangan, ditanya Tuhanpun mereka juga percaya-percaya wae. Tapi guru gue tetap melanjutkan,
"Kalau disini ada yang gak percaya dengan adanya roh, coba sekali-kali jam 5 lewat di ruangan ini sendirian. atau gak perlu jam 5 deh, siang-siang sendirian, berani gak?"
  Gue pun mulai sadar ini bakal mengarah ke apaan.
 "Emang ada apaan bu?" tanya gue dan temen gue berbarengan.
"Ya banyakkan si karyawan (yang ketemu sama mereka). Kalian kan cuma datang langsung pulang. Kalau karyawan kan pas semuanya pulang, pas sepi, yang kunci pintu. Karyawan suka cerita"
"Cerita apa buuu???"
"Tanyalah ke karyawan"
"Ya masa kita tiba-tiba dateng nanya gituan..." celetuk temen gue.
"Ya..jadi... 
... di ruang multimedia yang bisa nonton film itu. Dulu sebelum diberkatin, sore-sore karyawan tahu betul ada yang masuk ke ruangan itu. Jadi ditungguilah sebelum dikunci. Lama banget gak keluar-keluar, akhirnya karyawan heran dan masuk ke ruangan itu. Ternyata gak ada siapa-siapa" 
Semua teman gue mulai bergidik ngeri.
"Yaaa.. Tapi sekarang sudah diberkati" lanjut guru gue agar kita gak takut-takut amat.
Tapi tetep aja kali bu. Eksistensi mereka itu ada.
"Ya makanya jangan kemana-mana sendirian"

Ada juga cerita terkenal banget yang katanya ada anak ketabrak saat ingin mengambil pr guru killer. Sekarang ada tulisan dia di langit-langit aula kayak bercak darah dan gak bisa dicat --yang gue gak tau sampe sekarang aula yang mana-. Sekali dicat, tulisan itu akan tetap ada dan muncul lagi. Akhirnya sekarang ditutup pakai kain,

serem gak tuh.

Kurang serem lagi?

Di toilet ujung dulu pernah ada kacanya. Tapi kemudian kacanya dilepas karena sering ada penampakan suster.

  Dan masih banyak lagi.

Gue ga ngerti lagi, mungkin sekolah gue dijadiin rumah hantu lumayan tuh. Sekaligus cari dana untuk acara sekolah HAHAHA.

Tapi kadang sedih juga ya, kadang yang kasat mata lebih diperhatiin keberadaannya daripada yang bisa dilihat langsung. Bahkan kadang yang kasat mata malah dicari-cari buat diajak main. Yang nyata? heh, kenal aja gak.

Sama kayak perasaan, yang semu malah dicari-cari, yang nyata malah diabaikan.



serem gak tuh



Tidak ada komentar:

Posting Komentar