Ternyata yang urus surat kematiannya itu papa aku.Surat Kematian (kalo ga salah namanya itu) susah keluarnya cuma gara-gara yang meninggal itu Tiong Hoa. Berbelit-belit loo. Tapi ga tau sih sama papaku udah selesai atau belum. Ada yang ini lah itu lah. Negara apaan soal kayak gitu harus berbelit-belit? Katanya berbeda-beda tapi satu..Tapi apa?..Untung ada tetangga yang bantu. Dia baik sekali..BTW, thx ya bu Winda udah bantu-bantu.
Selama misa pengiburan pertama sampai habis, semua teman-teman Gereja berdatangan... T'rus mama aku bilang begini: "Wihh..Umat-umat Gerejanya baik banget.. Pelayanan mereka LUAR BIASA". Yup! Semua datang ke rumah sakit (jenguk anak alm), ke rumah duka..Mereka bantu dengan senang hati.
Kemarin, aku ikut ke penguburan. Banyak orang menangis, mau mamanya ,papanya,rekan kerja,adik-adiknya, keluarga, dan banyak lagi. Sepulang itu ada misa lagi. Kali ini misanya di rumah dia. Misa ini hanya untuk meningingat-ingat dia saat di dunia.Saat aku dan yang lain melihat-lihat rumahnya, aku terpaku dengan satu pajangan di atas TV. Ada dua pajangan yang satu tertera foto alm dan anak alm yg pertama dan tertulis I LOVE U Mom, -nama anak tersebut- (tak disebutkan).Kemudian pajangan ke dua tertera foto alm dengan anak ke dua dan tertulis I LOVE U Mom, -nama anak tersebut- (tak disebutkan). Betapa sedihnya ku melihat itu. Mungkin pajangan tersebut diajari oleh sekolah saat alm masih hidup di dunia.Tak lama misa pun di mulai. Dan kemudian pendeta minta kesaksian dari mereka.Salah satu kesaksiannya adalah dari suaminya, begini: "Dia itu pekerja yang baik dan dia ingin sekali bawahannya maju. Dia juga sangat aktif di gereja. Dia ingin anak-anaknya sehat, jadi anak yang baik. Dia juga pernah bilang 'Say atau ko, kamu itu harus ikut ini yang ku kerjakan. Kamu harus belajar sekarang. Nanti, kalo aku tiada, bagaimana anak-anak?' Hiks...hiks..(suara tangis) Aku udh tunggu dia mau sama aku selama 7 thn!Aku berdoa terus sama Tuhan. Sampai-sampai aku tidak di Pontianak lagi (tempatnnya dulu Ponti, sekarang Jak) hanya untuk dia. Lalu ku berkata kepada Tuhan: 'Tuhan, nanti Tuhan bisa lihat aku akan pulang dengannya dan married' Kemudian ku married dengannya. Enam tahun kemudian, dia Tuhan panggil. Dan nanti aku yakin suatu saat nanti, aku dan anak-anak akan menyusul kesana.". Kira-kira suaminya berkata itu. Kata-kata yang membuatku ingin menangis adalah itu (yang di stabilo merah).
Setelah misa selesai, anaknya sudah boleh pulang ke rumah. Anaknya kembali menjadi periang. Saat ku tanya begini kepada dia: "Mama mana?" Kemudian dia menjawab: "Mama sakyit."."Papa mana?" tanya ku lagi. "Papa kan di umah" jawabnya. Hmm.. Kupikir begini: pasti dia tau semua yang terjadi dari yang dia liat. Kalo dia ga liat mamanya dikubur, it's mean dia masih bilang mamanya sakit. Karena dia terakhir kali liat mamanya terbaring di rumah sakit. Saat mamanya di peti, dia ga lihat sama sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar