Pages

Sabtu, 03 September 2016

[TAT] Rumput yang Bergoyang

Throwback aja terus. edisi ke 2.
Gue kangen parah:') 
“Gue gak tahu jawabannya, makanya gue jawab aja: Tanyakan pada rumput yang bergoyang” bbm Pam ke gue. 
“BEGO HAHAHAHA” bales gue singkat, padat, jelas sambil cengengesan ngetik gituan.
Jadi, hari itu Pam – anak kelas sebelah, abis ulangan agama. Karena Agama KTP – Lebih tepatnya sih Ateis; gak ngerti apa-apa tentang pelajaran agama, doi dengan santainya menjawab itu.
Bahkan disaat utspun dia sempet ngejawab kayak gitu, tetapi kali ini di pelajaran Bahasa Inggris.

Where does he work?
-Ask the shaking grass.

Dan dengan bangganya Pam chat ke gua seperti dia sudah menyelesaikan misi CIA. Tapi ternyata spesies begituan gak Cuma Pam doang di sekolah gue. Ada juga temen gue, panggil saja Mawar, eh melati, dia menjawab aneh di pelajaran matematika

Soal: Apabila x membagi 3, balblabla

Jawaban: Maaf pak, sebelumnya saya tidak tahu jawabannya. Karena saya belum pernah membagi x dengan 3 . Jadi saya belum tahu jawabannya. Karena hanya Tuhan yang tahu apa jawaban dari persoalan di dunia ini.

Sama halnya dengan Pam, dia (temen gue) dengan bangganya menceritakan ini semua ke teman-temannya, termasuk gue. Gue hanya ketawa cekikikan dan gue berpikir, sepertinya guru Mat ini akan kasih nilai minus 1 atau lainnya. Ternyata gue salah. Saat ulangan dibagikan, emang sih si mawar eh melati ini remed dengan nilai redah, tetapi lihatlah kebunku penuh dengan bunga, ada yang putih dan ada yang merah dia mendapat poin 1 di jawaban-pintar pintar bego-menggelikkan itu. Sedangkan jika jawaban kita salah, gak diberi poin. Jadi semenjak itu, gue berpikir, lebih baik gue mengarang bebas saat gue tidak tahu jawabannya. 

Misalnya:
Dodit membeli sepuluh donat, ia memakan sembilan donat; dan memberi setengah kepada Didit. Maka, apakah yang Dodit dapatkan sekarang??
Jawab gue: Yang jelas Dodit bakal diabetes, bu. Didit kasian dong bu Cuma dapet setengah. DIMANAKAH KEADILAN ITU, BU?? Kenapa ibu hanya diam saja?? BUKANKAH KATA ORANG, ORANG YANG DIAM SAJA DITENGAH KETIDAKADILAN MENDAPATKAN HUKUMAN TERGELAP DI NERAKA? IBU MAU MASUK NERAKA? GAK KAN?! Maka, perjuangkan keadilan yang merata! SALAM SUER!

Niscaya,gue langsung ditabok oleh gurunya. Mantap.

Dan sekarang teori gue kedua #2: “Matematika adalah pelajaran mengarang; dan Bahasa Indonesia adalah pelajaran hafalan. Dunia sudah terbalik bro.” Mungkin ini mulai menuju akhir dunia, kawan.*JanganAmpeDehAmitAmit*

Balik lagi ke persoalan Pam. Meskipun ia mulai didiskriminasi sejak jawaban ‘Tanyakan Pada Rumput Yang Bergoyang’ pada guru agama gue, dia tetap tidak menyerah mempertahankan kodrat penggalan lirik lagu lama itu. (Fyi: Banyak pasti dari kalian tidak tahu asal muasal kalimat itu. Itu kalimat berasal dari lirik lagu Ebiet G, lupa gue judulnya). Ohiya, ‘Diskriminasi’? Maksudnya diskriminasi tuh, jadi semenjak kalimat itu, setiap kali nilai agamanya jelek, pasti guru agama dengan tersenyum miring semacam jahat gitusih, berkata
“Gak Nanya pada rumput yang bergoyang sih. Makanya jelek”

Entah apa reaksi Pam saat itu.

Meski sudah dicap sebagai ‘Anak Rumput Yang Bergoyang’, Pam tidak akan menyerah menegakkan keadilan penggalan lagu itu. Dia dengan santainya menjawab lagi di remedial UTS Agama – yang kebetulan gue ngecek tuh remedial.


Diatas kertas terdapat gambar rumput – entah rumput darat atau rumput laut; dan terdapat balon diatasnya bertulisan ‘Remember me?’. Gue ngakak ga ada habisnya. 'Pinter' (Pinter tanda kutip) blasteran bego sih itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar